PENGARUH EKONOMI CHINA


Peningkatan pengaruh ekonomi Cina di dunia meningkatkan kekhawatiran, terutama bagi negara-negara maju. Sejak tahun 2005, pandangan negatif atas pengaruh ekonomi Cina sudah meningkat di beberapa negara. Saat ini, beberapa negara yang memiliki angka tinggi kekhawatiran tersebut adalah Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Prancis, dan Italia.

Setidaknya, itulah yang ditunjukkan atas survey sebuah survei yang dilakukan atas 28.000 responden yang tersebar di 27 negara oleh lembaga survei Globescan dan Universitas Maryland, Amerika Serikat, seperti yang dilansir BBC.
Peningkatan kekhawatiran atas pengaruh ekonomi Cina juga terlihat di Inggris dan Meksiko. Namun meski pada beberapa negara tersebut menunjukkan angka negative, secara global yang lebih mengemuka adalah pandangan positif.Berdasarkan survei, sekitar 50% responden berpendapat positif dan hanya sekitar 33% negatif.

Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa pandangan negatif di negara-negara maju atas Cina bisa dilihat sebagai cerminan resesi global yang masih menghimpit. Negara-negara maju terpukul keras dan pulih lebih lambat dibanding negara-negara ekonomi baru, khususnya Cina.
Hilangnya lapangan kerja pada masa resesi di negara-negara maju juga diduga mempengaruhi berkembangnya kekhawatiran terhadap peningkatan pengaruh ekonomi Cina.
Temuan lain dari penelitian tersebut adalah bahwa sejumlah warga di beberapa negara berpendapat Cina melakukan perdagangan secara tidak adil.

Beberapa aspek kebijakan ekonomi Cina mendapat kritik keras di negara maju. Salah satunya adalah kebijakan mata uang yang memberikan keuntungan tidak adil bagi industri Cina, yang berorientasi pada ekspor.
Mereka yang berpendapat Cina melakukan perdagangan tidak adil dengan angka di atas 50% antara lain di Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Italia. Sedang di Amerika Serikat, angkanya mencapai 45% dan hanya sekitar 24% yang berpendapat bahwa itu adil.

Pengaruh positif ekonomi Cina terjadi negara-negara berkembang, khususnya di kawasan Afrika. Dua negara dengan pandangan positif paling besar adalah Nigeria (82%) dan Kenya (77%)
Cina memang menanam investasi besar di benua Afrika dan mencapai sejumlah kesepakatan dalam eksplorasi sumber alam, khususnya energi maupun logam.


Aktifitas ekonomi Cina juga membawa lapangan kerja baru dan pra-sarana baru, walau ada yang mengkritiknya sebagai upaya Cina menguasai sumber alam Afrika.
Sementara kalangan bisnis -termasuk para pengkiritik kebijakan Cina- melihat Cina sebagai peluang. Lebih dari satu miliar penduduk akan membeli lebih banyak produk dan jasa sejalan dengan peningkatan standar hidup sementara perusahaan-perusahaan Cina tidak mampu memasok seluruh kebutuhan.